Selayang Padang

Bu Karmila Mempesona dalam Jum’at Karakter

Dwi Hindarti Lasmisari

Dwi.hindarti17@admin.smp.belajar.id

Bu Karmila Mempesona dalam Jumat karakter merupakan program untuk menumbuhkan karakter kreatif mandiri bernalar kritis dalam pengolahan sampah organik saat kegiatan Jumat karakter (Jum’at Mandiri) di SMP Negeri 3 Kalipuro. Berawal dari capaian karakter di rapor pendidikan SMP Negeri 3 Kalipuro tahun 2023 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh 1) rendahnya tingkat kehadiran peserta didik, 2) akses jalan bagi peserta didik, guru, tendik menuju sekolah jauh, menanjak, dan rawan, 3) rendahnya dukungan orang tua. Menurut survei lingkungan, peserta didik belum memahami tentang pemanfaatan sampah organik sebagai media pembelajaran. Program yang terintegrasi dengan kearifan lokal sebagai salah satu alternatif menghadapi kondisi tersebut. Tantangan yang dihadapi antara lain 1) Kondisi geografis tempat tinggal, 2) Kurangnya kemampuan guru di bidang IT, dan rasa percaya diri, 4) kurang memadainya jumlah guru, anggaran, dan dukungan orang tua. Aksi program meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi. Perencanaan telah dilakukan melalui tahapan; evaluasi rapor pendidikan, penyusunan program, pembentukan tim, penguatan guru dalam komunitas belajar, dan membangun kemitraan bersama UMKM. Pelaksanaan program dilakukan dalam kurun waktu Maret hingga Agustus 2024, minggu ke-4, setiap hari Jum’at selama 6 pertemuan, dengan menerapkan metode PjBL. Monitoring dan evaluasi dilakukan setiap tahapan kegiatan berakhir oleh guru pendamping bersama peserta didik. Hasil program ini bermanfaat bagi peserta didik, guru, maupun orang tua peserta didik. Hasil program ini diantaranya; 1) produk pemanfaatan sampah organik berupa bros, teh cascara kopi, sabun mijelko, lilin aromatik, teh daun manggis, parfum, pigura, dupa aromatik, lulur kopi 2)peserta didik mampu mempublikasikan produknya melalui kegiatan pamer hasil karya dan media sosial, 3) manambah kepercayaan masyarakat terhadap sekolah, 4) orang tua peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan sekolah, 5) meningkatnya kehadiran peserta didik di sekolah.

Program ini berdampak pada ekosistem sekolah terutama bagi peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran menyenangkan, sehingga mereka termotivasi untuk ke sekolah yang berimbas pada jumlah kehadiran di sekolah semakin meningkat. Tumbuhnya karakter kreatif, mandiri, kolaboratif, dan bernalar kritis pada peserta didik dengan bukti dihasilkannya produk karya secara berkelompok yang memanfaatkan sampah organik. Alokasi waktu 2 jam pelajaran dalam 1 pertemuan dirasa kurang oleh peserta didik, untuk lebih mengekslorasi pengetahuan mereka tentang pemanfaatan sampah organik, sehingga mereka meminta tambahan jam di luar jam pelajaran sebagai bentuk tanggung jawab dalam proses penyelesaian proyek masing-masing kelompok.

Bu Karmila Mempesona dalam Jumat karakter mempengaruhi budaya yang ada di sekolah. Nampak kebersamaan dan kolaborasi untuk mencapai tujuan sekolah antara kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, peserta didik, komite, maupun orang tua. Hal tersebut ditunjukkan saat perencanaan, pelaksanaan program, monitoring evaluasi dilakukan sesuai dengan tupoksi masing-masing. Budaya literasi bagi peserta didik meningkat melalui proses googling di website sekolah maupun proses belajar bersama ahlinya. Budaya literasi dan kolaborasi juga tumbuh dari guru antara lain; pembuatan website sekolah, belajar bersama dalam komunitas belajar, pencarian dan penyusunan sumber belajar terkait sampah organik, manfaat, dan cara pengolahannya. Budaya peduli terhadap lingkungan terlihat dari ide kreatif peserta didik dalam memanfaatkan sampah organic menjadi produk yang bermanfaat. Proses pendampingan guru terhadap peserta didik menumbuhkan kerjasama antara guru dan peserta didik, Home visit bagi peserta didik yang rawan tidak sekolah melalui pelibatan teman sebaya dilakukan oleh guru, kepala sekolah juga menumbuhkan semangat kebersamaan dan empati pada semua pihak. Begitupun pendekatan sekolah terhadap orang tua yang memiliki pandangan sekolah tidak penting, dilakukan melalui program home visit secara bersama (Kepala Sekolah, guru, peserta didik yang masuk dalam tim program) dengan tantangan akses jalan rusak dan berbahaya dapat menumbuhkan empati, motivasi, dan kerjasama bagi semua pihak. Hal di atas menjadikan sekolah semakin nyaman dan aman, sehingga kehadiran peserta didik semakin meningkat yang disebabkan peningkatan motivasi belajar peserta didik. Semangat inovasi dan kebersamaan terlihat pada saat peserta didik dengan pendampingan guru menyusun perencanaan dan pembuatan proyek yang berbeda dari produk asalnya misalnya sabun mijelko (sabun dari minyak jelantah yang dicampur dengan bubuk sisa kopi atau kulit ari kopi. Hal ini juga berdampak pada orang tua, saat dilaksanakan demonstrasi oleh peserta didik, mereka berusaha membuat produk inovasi dan ilmu tersebut ditransfer ulang kepada tetangga, sehingga proses pembelajaran tidak berhenti di sekolah saja, namun menyebar ke masyarakat melalui peserta didik dan orang tuanya.

Program Bu Karmila Mempesona ini sangat berpengaruh pada tingkat kepercayaan masyarakat pada sekolah, hal ini terbukti tahun ajaran baru 2024/2025, terdapat peningkatan jumlah peserta didik kelas 7 yang sebelumnya hanya 38 peserta didik, kini menjadi 53 peserta didik. Program inovasi ini juga berdampak pada rapor Pendidikan 2024 dengan kenaikan pada semua indicator terutama karakter (6, 04), literasi (13,29), numerasi (23,82), iklim keamanan (11,06), iklim kebhinekaan (8,41), kualitas pembelajaran (6,24). Saat ini sudah ada kerjasama dengan masyarakat sekitar (pemerintah desa) dan sekolah penyangga (SD/MI terkait) dalam program pemberdayaan lingkungan sekitar. Pengaruh terhadap pihak lain, adanya program Bu Karmila Mempesona, kepala sekolah diminta menjadi narasumber dalam kegiatan MKKS SMP Kabupaten Banyuwangi, maupun Upgrading Guru penggerak SMP kabupaten Banyuwangi.

Secara internal program ini masuk dalam kegiatan tahunan dalam kegiatan jumat karakter, strategi selanjutnya tahun ajaran 2024/ 2025 terintegrasi dalam kegiatan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) pada tema gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, maupun kewirausahaan. Begitu pula ekstrakurikuler entrepreneur untuk memberikan ruang pada peserta didik berekplorasi membuat karya dan memasarkannya. Selain sampah organik akan dilakukan pengolahan sampah anorganik. Pelibatan orang tua dilakukan juga sebagai bentuk kemitraan sekolah dengan orang tua. Pelibatan orang tua diharapkan menjadi dampak positif untuk bersinergi memotivasi putra putrinya bersekolah dengan senang.

Kegiatan replikasi oleh sekolah lain mendapat fasilitas dari BBGP Jawa Timur, dinas pendidikan kabupaten, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten, maupun Forum Komunikasi Guru Penggerak Kabupaten Banyuwangi. Setelah pelaksanaan program Bu Karmila Mempesona pengembangan program selanjutnya, sekolah terdaftar menjadi sekolah adiwiyata kabupaten 2024 dan menurut asesor sudah layak menjadi sekolah berbasis lingkungan, melalui kegiatan seminar pendidikan inovasi pengelolaan aset berbasis data rapor pendidikan di BBGP Jatim, MKKS SMP Kabupaten, Upgrading guru penggerak SMP Kabupaten, Kepala Sekolah SD penyangga dan SMP Negeri/ swasta di sekitar SMP Negeri 3 Kalipuro yang dilaksanakan di sekolah. Selanjutnya dilakukan pendampingan oleh tim program dalam proses replikasinya.

Dalam peningkatan sumber daya dan dukungan dengan menjalin kembali kemitraan bersama Emvitrust Indonesia (lembaga yang bergerak di bidang lingkungan hidup), Badan Pengelola Ijen Unesco Global Geopark (lembaga yang menangani pelestarian dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Ijen Uggp), UMKM Omah Kopi dan UMKM Berkah Kreatif secara berkelanjutan yang berhubungan dengan program Bu Karmila Mempesona lebih luas lagi. Sekolah juga melibatkan orang tua peserta didik, dan alumni. Adapun caranya melalui program sekolah orang tua hebat (SOBAT) dan my parent my teacher bagi beberapa orang tua yang peduli terhadap perkembangan pendidikan putra-putrinya. Pelibatan alumni (kader program yang sudah lulus) juga dilakukan untuk menyampaikan kemampuannya dengan memberikan pengetahuan pada peserta didik terkait dengan pemilahan sampah yang benar. Kader yang sudah dibentuk akan bekerja sama dengan orang tua untuk melakukan penyampaian informasi terkait pengolahan sampah organik pada masyarakat sekitar sekolah. Selanjutnya program ini akan diusulkan dalam IGA (Inovation Gaverment Award) 2025 Tingkat kabupaten, bahkan provinsi agar proses replikasi lebih luas, sebab jangkauan pengolahan sampah organik adalah luas dalam menumbuhkan karakter, maupun literasi bagi peserta didik.

Program ini memiliki potensi integrasi dengan program nasional diantaranya; 1)selaras dengan Gerakan Indonesia Bersih dengan dengan menciptakan sekolah ramah lingkungan melalui pengolahan sampah organik yang dilakukan peserta didik dengan mendaftarkan sekolah menjadi calon sekolah adiwiyata kabupaten 2024, 2) membangun sumber daya manusia yaitu Profil Pelajar Pancasila melalui pembentukan karakter kreatif, mandiri, bernalar kritis pada peserta didik, 3) mengurangi angka anak tidak sekolah (ATS) peserta didik merasa nyaman di sekolah melalui pembelajaran yang menyenangkan dan pelibatan orang tua, tingkat kehadiran peserta didik meningkat. Peningkatan kehadiran peserta didik di sekolah dapat mengurangi prosentase anak rawan tidak sekolah di sekitar sekolah, 4) pemberdayaan masyarakat melalui pembelajaran proyek pembuatan produk yang terintegrasi dengan sektor ekonomi kreatif dengan pemanfaatan sampah lingkungan sekitar dari sampah tanaman (daun, kulit buah, biji, bunga kering, kulit biji, ranting) menjadi produk yang bermanfaat.

Program Bu Karmila Mempesona dalam Jumat Karakter sudah dipublikasikan melalui media sosial, media online nasional (Prabangkara News), maupun seminar. Sekolah sudah memiliki website sekolah https://www.smpn3kalipuro.sch.id dan dapat di akses oleh semua pihak pada link https://www.smpn3kalipuro.com/2024/11/bukarmila.html, Adapun proses pelaksanaan maupun publikasi terkait dengan pengembangan program ini juga telah dipublikasikan di Instagram, WhatsApp grup sekolah, kepala sekolah, guru, peserta didik, maupun orang tua. Publikasi di IG, FB, WAG maupun status merupakan cara efektif memasarkan program sekolah yang berada di Lereng Merapi Ungup-ungup lebih luas lagi dan menjadi daya tarik. Tujuan internal dari publikasi media sosial antara lain meningkatkan motivasi, percaya diri pada peserta didik, guru, juga orang tua, walaupun sekolah di lereng gunung, namun memiliki kemampuan yang sama dengan peserta didik yang ada di perkotaan. Melalui publikasi produk karya melalui media sosial maupun website sekolah diharapkan menumbuhkan ownership pada peserta didik dan diharapkan motivasi dan tanggung jawab selalui berangkat ke sekolah akan tertanam pada diri peserta didik. Kegiatan seminar juga dilaksanakan pada inovasi pengelolaan aset berbasis data di BBGP Jawa Timur dan disiarkan secara luring dan daring dengan memanfaatkan live streaming pada link https://www.youtube.com/live/Z2PX4PMCC20?si=Etz4F1VxVADuoJ8r pada menit 2.40.58. Kegiatan diseminasi program juga dilaksanakan dengan memanfaatkan kegiatan MKKS SMP Kabupaten Banyuwangi, Upgrading Guru Penggerak SMP Kabupaten Banyuwangi, juga diseminasi lanjutan pada sekolah replikator baik SMP dan SD penyangga di sekitar SMP Negeri 3 Kalipuro.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukarmila Mempesona